Tuesday, May 05, 2009

the way she looks

handphonenya berbunyi pelan menandakan ada sms masuk. sejenak tidak dia hiraukan karena diskusi dalam rapat itu cukup memakan perhatiannya. setelah agak sela tanpa perlu mencatat sesuatu pembicaraan penting dia mengambil handphonenya dan membaca pesan singkat dari seseorang di dalam ruangan itu pula. isi sms itu cukup membuatnya terhenyak, mengejutkannya dan membuatnya sedikit kehilangan konsentrasi ketika harus mengikuti diskusi secara intens.
pengirim pesan itu sama sekali tidak mengatakan apapun tentang materi diskusi yang tengah mereka bahas atau kritik atas perannya dalam diskusi itu tapi hal lain:
"mbak...senang deh lihat mbak tampil seksi dan tambah cantik dengan balutan baju itu...baju baru ya"
letak duduk mereka hanya dipisahkan oleh dua orang lainnya tapi sms tersebut telah membuatnya tiba-tiba salah tingkah dan berpikir beberapa jenak apa jawaban yang bagus, baik dan sopan untuk diberikan pada mitra kerja nya yang tidak hanya telah berkeluarga tapi juga memiliki jabatan tersebut, atau perlukah dibalas? tapi apa nanti pikirnya bila tak dibalasnya?...dilema...mungkin bila tidak ada kata-kata "seksi" maka dia akan menganggapnya sebuah pujian biasa dan bila tidak diucapkan dalam bentuk sms maka itu bukan sesuatu yang berkesan 'personal'
'tidak baru kok, pak. Alhamdulillah, pak. terima kasih"...sent.
("ya Tuhan, semoga apa yang saya lakukan benar")...itu doanya ketika dia langsung mencoba fokus dengan diskusi kembali.
kata-kata alhamdulillah dipikirnya cukup untuk menghentikan 'topik' itu, tapi sesaat sms lain masuk, dan dia tidak berani membukanya....setelah beberapa lama dan dari ekor matanya dia melirik ke samping kanan bahwa sang pengirim sms tengah mengamatinya dengan posisi duduk yang menghadap padanya maka dibukalah sms itu.
"saya setuju kalau mbak selalu tampil cantik, menarik dan seksi"
("oh Tuhan, kenapa kata-kata seksi itu masih muncul lagi?? apa yang salah dengan penampilan saya yang hanya mengenakan kemeja dan celana kerja? tanpa riasan make-up apapun kecuali eye-liner tipis yang mulai memudar dan bedak tabur yang juga cepat luntur? ampuni saya Tuhan..")

dia bukan perempuan yang cantik dan menarik sebenarnya, dengan tinggi rata-rata perempuan asia dengan berat badan yang cukup, berwajah bulat dan berhidung rendah khas dataran jawa. diusianya yang hampir 40 tahun pada enam tahun lagi bila masih diberi kesempatan hidup, dia belum pernah menikah. mendapatkan kata-kata "cantik" yang menimbulkan persepsi 'tertentu' adalah sesuatu yang tentunya membuatnya sedikit terbang dari tempat dia berada saat itu tapi bagaimana bila semua itu terlontar dari orang-orang yang dia hormati, dia jaga jarak hubungan kecuali hubungan kerja dan sama sekali bukan orang-orang yang dia harap untuk mengucapkan itu semua kepada dirinya , membuatnya bertanya dan introspeksi diri....
("what have i done?...is it good or bad comment from him?..is it the way i look? the way i dress up? the way i talk and say something? or my gesture?or is it the way i make eye contact?")


bukan kali pertama kata-kata 'manis' dari orang-orang yang dianggapnya 'tidak tepat' itu dia dengar secara langsung. dan menjawab dengan "terima kasih" kepada mereka yang mengatakan itu langsung ke telinganya adalah cukup!!!
dia ingin bertanya kepada para lelaki itu "kenapa kamu harus mengucapkan yang ada di otak dan pikiran kamu itu kepada saya? apa maksudmu?, karena se-bullshit apapun saya hanya ingin mendengar kalimat itu semua hanya dari satu orang saja yaitu kekasih saya...dan bukan kamu..yang sudah menjadi milik dan kekasih orang lain!....kenapa?"

(tidak akan dianalisa lebih lanjut kisah di atas, semua berhak menyampaikan pendapatnya masing-masing, baik tentang isi crita, tentang si pengirim pesan dan penerima, tentang situasinya, tentang kondisinya...dan tentang siapa dan apa dia)