Wednesday, July 19, 2006

being 30s

"......., ngeliat ke kaca sdh bnr2 tampak di muka gw wajah yg berumur kpl 3&perasaan kok seneng ya..hehehe...aneh"
"to be honest, emang gmn gitu rasanya being 30s. Lbh seksi perasaan :)"
percakapan antara dua perempuan tentang sebuah kenyataan. yang satu selalu bilang, aneh, karena setiap dia ngaca kok rasanya antara usia dengan tampilan belum sejalan, tapi pada suatu saat itu dia merasa benar-benar telah menemukannya, wajahnya memancarkan aura kedewasaan wanita di usia 30-an. ditambah lagi sebuah dukungan dari yang satunya bahwa menjadi wanita diusia 30-an membuatnya serasa lebih seksi.
penampilan bisa terlihat dewasa, perasaan bisa lebih seksi, tapi apakah sikap dan tingkah laku bisa benar-benar dewasa? karena setiap ada yang berulang tahun di antara rekan-rekan mereka kata-kata yang umum muncul di milis adalah menjadi tua itu sesuatu yang tidak terelakkan tapi menjadi dewasa adalah sesuatu yang tidak dipengaruhi oleh usia, semoga kamu menjadi lebih dewasa sekarang.
terlihat dewasa bukan berarti dia telah menjadi dewasa, demikian pula menjadi seorang ibu bukan berarti menghilangkan dia dari posisi sebagai seorang anak dan mengetahui bagaimana perasaan seorang ibu yang sebenarnya, juga halnya menjadi suami bukan berarti dia telah mampu bersikap selayaknya seorang suami harus bersikap terhadap keluarganya.....terdengar gak nyambung sebenernya sih hanya pernyataan itu bisa memberikan sebuah relativitas hidup manusia bahwa ketika dalam posisi tertentu bukan berarti kita bisa memahami, berperan, dan bertingkahlaku selayaknya dan sewajarnya seseorang dalam posisi tersebut.
being ourselves juga bukan berarti bisa seenak ati mengungkapkan apa yg ada di kepala, di hati dan di mata, kedewasaan akan tercermin dari apa yang akhirnya keluar dari mulut dan tingkah lakunya.
being 30s berarti menjadi lebih dewasa dari being 20s dan siap menjadi being 40s yang tentunya dituntut sudah mapan. serta telah mampu memahami segala perjalanan hidup untuk menjadi being 30s dan mampu memahami kepada yang telah melewati being 40s, 50s, 60s bahkan 70s.
istilahnya sudah mulai sabar terhadap orang-orang yang dihadapi di segala usia....terutama kepada mereka yang sudah amat uzur dan kembali bersikap seperti anak-anak yang telah mulai mereka miliki pada saat mereka di being 30s itu. terdengar susah? tidak juga.....krn seperti kata teman-teman mereka....'jalani saja dan enjoy but watch your mouth'

Friday, July 14, 2006

profesi pertama di indo

baru sehari tiba di tanah air setelah menjelajah ke negri2 orang beberapa waktu lamanya. aaah...ternyata kegalauannya tentang ketidakmemiliki profesi salah besar, buktinya hari pertama itu telah memberikan profesi baginya. bahkan dia sendiri gak nyangka sama sekali, seperti expect the unexpected...hehehe...(ato hu uh...)
berawal dari undangan teman untuk menemaninya dan melihat-lihat tempat tinggal barunya, ana berangkat agak sorean lah...karena berencana mau menginap maka tas punggung berisi notebook dan tas tenteng berisi baju ganti disandangnya. berangkatlah dia dari sebuah daerah di pinggiran jakarta. tidak membutuhkan waktu lama untuk menunggu angkot yang menghubungkan dia ke area di luar kompleks. tepat di depan pintu angkot itu dan melangkahkan satu kakinya untuk mulai menaiki kendaraan umum itu, namun langkahnya terhenti dan terhenyak ketika sang sopir tiba-tiba berucap sesuatu kepadanya.
'jual obat ya, mbak?'
'apa......???dan masih terhenyak dia di pintu angkot tetap dengan posisi satu kaki di pintunya tanpa bergerak masuk sedikitpun
sopir itu mengulanginya lagi...
'jual obat ya, mbak?'
selama beberapa detik lamanya dia tidak juga mampu masuk ke dalam angkot itu dan hanya menatap tajam ke sopir angkot itu, kemudian dia hanya bilang kalau dia mau turun di tempat bis jurusan Jakarta lewat.
selama di dalam angkot yang ada di benaknya adalah '...wah..wah ternyata gue dah punya profesi baru nih sejak baru lulus master...sialan bener sopir angkot nih, udah bergaya ala summer style gini dibilang tukang obat, hanya gara-gara gue bawa tas gede dan pake topi ma sendal, gak liat apa smua atribut ini 'bermerk' .....dasaaaaar......orang-orang itu masih saja belum berubah dalam hal melihat dan menilai seseorang, masih saja melihat dari penampilan dan gaya, gak heran kalau orang-orang di mana gue berada gila merk...termasuk gue sendiri sih kadang-kadang hehe, yaaah...dari pada makan ati karena dituduh yang nggak-nggak sampai dianggap penjual obat segala.
bukan pingin ngebanding-bandingin tapi ini adalah satu hal yang membedakan orang-orang di daerah gue ma daerah di mana gue brada selama hampir dua tahun itu, di sana gue bebas berekspresi apapun dengan gaya apapun tanpa khawatir akan di anggap kampungan, gak punya duit, miskin, dan yang pasti....gue bisa make sunglasses kapan aja dan dimana aja.....sesuatu yang gue kangenin ketika cuma naik bis di daerah gue tinggal sekarang'
yah ...sekelumit cerita tentang 'ana'....yang tetep cuek aja sih...sebenernya....hehehe...terserah deh orang mo anggap dia apa aja...yang penting masih dalam taraf2 halal dan wajar aja...