Monday, November 19, 2007

nina dan andrea

rasanya sudah tidak sabar ingin cepat-cepat duduk dan membukanya, soal makan...gampang itu, toh dari tadi siang aku sudah melewatkan makan siangku. pernah bilang dulu, andai bisa kenyang tanpa makan maka aku akan sangat senang :-), memilih menu makanan adalah sesuatu yang selalu membuatku pening tiap hari.
akhirnya, duduklah aku di sudut ini, sepiring nasi bali dan aqua lalu mulai kubuka satu persatu bungkus plastik buku-buku itu. ya, aku baru pulang dari bookfair di JCC hari ini. menyusuri lorong-lorong stand pameran dan memasuki satu per satu stand itu telah melupakanku akan rasa lapar siang itu. stand buku-buku impor murah terlalu penuh untuk dimasuki bahkan celahpun tak ada, maka aku melanjutkan melihat ke stand berikutnya, sebuah stand buku-buku lama dan beberapa stand berikutnya juga. aku menemukannya...NINA, ya komik jaman aku kecil dulu, komik yang menemani liburan kenaikan kelas di rumah budhe bersama kakak sepupu, komik yang kami pinjam dari persewaan buku dekat kampus UGM, komik yang kami dapatkan dengan menaiki sepeda berboncengan menyusuri terusan selokan mataram di siang hari liburan itu, yang selalu aku rindukan dulu setiap datangnya liburan sekolah. akhirnya aku memilih satu komik NINA, cukup satu sebagai pelepas rindu masa kecil yang waktu dulu membutuhkan waktu lebih dari 1 jam untuk membacanya tapi sekarang tak lebih dari waktu itu untuk menghabiskannya.
stand buku lama berikutnya membuatku menyusuri setiap lapis tumpukan bukunya dan akhirnya aku menemukan mereka...buku-buku Umar Kayam dan burung-burung manyar Y.B Mangunwijaya. tanpa peduli bahwa buku bekas itu telah dihargai seharga buku baru jaman sekarang aku mengambil mereka. demi lebih mengenal HAMKA- 'falsafah hidup'-sepertinya bagus untuk membuatku menjadi seorang yang lebih arif :-). gairah masih membara untuk mencari buku-buku lain yang pada dasarnya tidak ada preferensi khusus ketika mengunjungi bookfair ini.
berjajar-jajar stand buku-buku islami ada di sana, dari segala macam ilmu fiqih, ilmu sosial islam, segala macam model terbitan ensiklopedia islam, tata cara beribadat, boleh dibilang segala macam ada. sempat terfikir, orang-orang islam indonesia pastilah menjadi orang-orang islam yang baik dan taat dimata Allah bila mereka benar-benar membaca buku-buku itu. tapi akupun malah tak membeli satu bukupun dari stand-stand itu, rasa malu pada Tuhan yang membuatku belum berani menjamah buku-buku itu, cukuplah 'La Tahzan' dan alquran di rumah yang menemaniku saat ini untuk membuatku merasa sebagai makhlukNya yang berusaha beriman setiap saat.
Tampak sekali bedanya antara pameran buku di indonesia dengan belanda. boekenfestiv di blanda juga seluas di JCC, mereka juga menggunakan aula atau stadion besar untuk menggelarnya, tapi tidak dipilah-pilah menurut penerbitnya dan disekat-sekat seperti di indonesia hanya dipilah menurut jenis bukunya saja, tidak banyak petugas yang melayani cukup beberapa yang mengatur buku-buku dan bagian kasir. mau di Maastricht, di Eindhoven atau di utrecht semua sama modelnya, seperti memasuki toko buku yang tanpa sekat saja, kita titipkan tas dan jaket lalu berkeliling sembari membawa cart atau tas belanjaan mirip belanja di supermarket dan setelah mendapat semua buku yang kita mau kita tinggal bayar di kasir di pintu keluar. tapi di JCC ini, aku seperti belanja di lorong-lorong toko di sebuah pasar buku besar, tiap toko memiliki kasir sendiri-sendiri dan memiliki petugas sendiri-sendiri, mau yang toko buku lama atau baru, mau penerbit buku-buku ilmiah saja yang tidak banyak pengunjung maupun penerbit buku-buku populer semua memiliki style sendiri-sendiri. jadi tak heran bila kita bisa kehilangan teman di sini bila sampai kita terpisah dari mereka dan sedikit susah mencarinya karena pandangan mata terhalang sekat-sekat itu.
Bicara soal bukunya, tentu saja berbeda sekali antara di belanda dan di indonesia, di sana banyak buku-buku berbahasa inggris dan belanda di indonesia tentu saja banyak buku berbahasa indonesia dan tak kalah banyak seperti kubilang tadi buku-buku keagamaan, hampir semua buku agama ada walaupun didominasi satu agama saja.
lorong yang hampir akhir itu juga penuh sesak, mencoba menyeruak di salah satu stand penerbitan dan melihat spanduk yang terpasang tiba-tiba aku teringat sahabatku ini, serta merta kutelpon dia dan menanyakan sudah berapa buku dia punya dari tetralogi ini, ternyata baru satu dan tetralogi yang belum genap tetra itu karena buku keempat baru akan rilis tahun 2008 memang laris bak kacang goreng. baru kali ini aku benar-benar melihat sendiri dan ikut menikmati apa arti jualan buku yang terjual bak kacang goreng. pembeli rata-rata anak muda dan perempuan, heheehe...aku termasuknya memang. ya, tetralogi Andrea Hirata, seorang lelaki muda yang mampu membuat buku pertama dari tetraloginya tertulis "Indonesia's most powerful book"...itulah 'laskar pelangi'. sahabatku yang telah mengenalkanku dengan judul buku itu dan uang cash terakhir di dompetku hari ini kuhabiskan untuk membeli tiga buku andrea dan hanya menyisakan beberapa ribu untuk sampai ke ATM terdekat di plaza ini di tempat aku duduk sekarang dan mulai membaca bab-bab pertama Laskar pelangi.
nasi bali sudah tidak terlalu nikmat lagi disamping memang urapnya sudah mulai asem telah kalah oleh senyum-senyumku sendiri membaca laskar pelangi yang memang ada lucunya tapi benar kata semua komentator buku itu, andrea mampu menulis sebuah buku sastra bermutu (menurutku). bila novel karya Tash Aw - the harmony silk factory- bisa jadi bahan bacaan di kelas south east asia study di amrik sana, maka tak heran bila nantinya laskar pelangi bisa menjadi bahan bacaan juga di kelas sejarah Belitong atau melayu, bahkan di bagian belakang buku dituliskan bahwa novel itu telah menjadi referensi beberapa penulisan.
bahasa yang ringan mengalir, penuh imajinasi, apa adanya, jujur dan ilmiah serta deskripsi yang mampu membawaku justru mengingat hampir seluruh masa kecil dan masa sekolahku dulu dan telah membuatku terasa lama membaca buku karena imajinasinya membuatku berimajinasi juga adalah daya tarik kuat bagiku untuk membuka setiap lembarnya sampai mata ini lelah di tengah malam ini akhirnya.
sahabat, kalau kamu pernah bilang bingung mencari lagi tulisan sastra di indonesia, maka sebagai pembaca awam aku bilang, kita telah menemukan satu lagi penulis itu. pram, ahmad tohari, STA, umar kayam, romo mangun, putu wijaya, HAMKA dan sebagainya pengarang-pengarang indah itu, telah ada satu lagi penerus mereka, dan akan banyak lagi di masa-masa nantinya, aku yakin itu.
(wow...i'm excited with all those books, don't worry honey, when you're not around i'll be fine 'cos i have them now. and hak, you can take those books anytime ya..of course after i finish them :-))

Thursday, November 15, 2007

kearifan dan kevulgaran

'jadi apa yang terjadi?'
'ah pengecut dia, memperolokku dengan postinganku sebelumnya, yah walaupun berarti dia membaca tulisanku sih..hehhe...dia mengirim email dengan menggunakan alamat: indrionani@xxxxx.com' jelas bukan alamatnya yang asli kan? tadinya kupikir junk mail, hampir ku hapus sebelum kubaca'
'apa katanya?'
'terakhir dia bilang, ketauan orang seperti apa saya dari tulisan saya....kampungan. saya tidak mau menuduh siapa dia di komunitas kami, gak penting. lagian pan emang dah kubilang kalo i can be read from my writing..gimana sih'
'sebelumnya, apa dia bilang?'
'bentar...nih...baca aja sendiri: siapa kamu kok tiba-tiba nongol di komunitas ini dan berkomentar kayak gus dur'
'banyak fans donk kamu sekarang, yang lain bilang apa?'
'please be wise, sebagai senior aku harus memberi contoh yang baik, perhatikan perasaan orang lain, the worst comment, jangan menggampangkan'
'kamu menjawab apa?'
'saya hanya jujur dengan pikiran dan perasaan saya saja, jangan munafik dan penuh kepura-puraan kepada teman apalagi dalam komunitas itu, karena kejujuran adalah modal kami dulu berteman. dan bila saya dianggap contoh yang tidak baik maka ya jangan ditiru, gampang kan?. saya bilang, kalau tidak ingat etis saya bisa lebih kasar dari semua kata-kata saya itu'
'bahasa kamu kali terlalu vulgar'
'jelas menurut mereka iya...tidak wise malah, apalagi satu orang itu mengolok-olok namaku. tapi saya suka dia begitu, berarti dia perhatian'
'lalu sekarang apa?'
'dinikmati saja, sudah tercipta lagi sebuah hubungan antara saya dan komunitas itu'
'hubungan buruk?'
'tidak lah, sebuah hubungan pembelajaran, pendewasaan diri, introspeksi diri, tidak hanya saya, dia atau mereka tapi kamu juga'
'eit...aku dibawa-bawa'
'aaah...benar kan? hubungan pertemanan kita adalah wajar dan apa adanya. jujur aku bilang, aneh ketika kamu tiba-tiba menjadi penuh perhatian sama aku, kamu itu stright to the point, lumayan kaku, dan sama sekali tidak bisa menyembunyikan apapun di wajahmu. kamu harus kembali seperti kemarin-kemarin, aku menyukai kamu yang kemarin, yang sedikit kaku, tajam, jujur, dan apa adanya'
'tapi aku ingin lebih perhatian dengan teman'
'kamu sudah selalu perhatian, kamu baik'
'kamu marah atau sakit hati dengan kritik mereka itu?'
'tentu saja tidak, saya justru senang, karena saya bisa lebih tau karakter orang lain itu seperti apa dan karakter saya seharusnya seperti apa yang disukai suatu komunitas itu'
'bunglon donk'
'enggak...bukan bunglon, tiap komunitas memiliki ciri dan gaya sendiri-sendiri, tidak semua bisa di treat sama, ketika komunitas baru muncul kita bisa trial and error, baru kita kan menemukan gaya untuk bisa berbaur dengan sebuah komunitas, itupun kalo kita mau berbaur, kalau tidak kan tinggal pergi menjauh. hanya jangan sampai gaya komunitas yang buruk dan tidak baik mempengaruhi kita. bukan lingkungan yang membuat segala sesuatu tidak nyaman dan tidak enak tapi tergantung cara pandang kita atas lingkungan itu, bagaimana kita membawa diri. tapi sekali lagi melihat baik atau buruk juga itu kembali ke gaya saya juga'
'ah..seperti berita akhir-akhir ini tentang anak-anak SMA yang bikin club-club tapi malah banyak kekerasannya'
'semacam itu, anak-anak itu tidak akan pernah mau ketika dibilang komunitas mereka itu buruk untuk mereka padahal jelas sudah ada yang dipenjara. semua adalah cara pandang, pengalaman, kepribadian dan kedewasaan....juga open-minded'
'aha..inget crita kamu tentang temen kamu yang mengunjungi kamu itu ya...'
'sstt..sudah jangan diungkit-ungkit, dia sudah menyesal kok'
'kamu akan minta maaf sama mereka?'
'for speaking my mind up in a funny way?'
'you hurt them...i guess'
'being hurt is a process to be grown up..even for old people'
'you are probably being cursed by many people for being frankly'
'May God help me...'
'No, you have to apologize for what you've said. God won't forgive you if people don't forgive you'
'..:-)'
(tidak semua orang bisa menerima 'kevulgaran' sebagai sebuah 'kearifan'....termasuk saya juga kadang-kadang. terima kasih atas kritik dan sarannya untuk bisa selalu mendewasakan diri saya)

Thursday, November 01, 2007

kursi makan romo mangun

(lanjutan dr 'romo mangun')

'sudah selesai baca romo mangunnya?'
'hampir'
'aah..dari kemarin-kemarin itu...belum juga klaar?'
'kan bacaan dikala senggang aja...eh tapi aku bisa ceritain ke kamu kalo kamu mau'
'makasih, aku tar cari sendiri bukunya...kan kamu dah crita kemarin, tar kita bahas yang menarik aja'
'kapan kamu ke tempatku lagi?'
'aku tidak tau..blum ada jadwal perjalanan ke sana lagi. kapan kamu sendiri ke jakarta?'
'rasanya blum mungkin, masih banyak kebutuhan yang lain...ayolah..liburkan dirimu dan dari penatnya hidup jakarta...kamu nggak kangen aku?'
'hehhehehe...boleh ajak istriku?'
'boleh aja...asal kita masih bisa ketemu'
'beneran???'
'sapa takut'
'gimana kabarnya?'
'sudah kucoba, tapi tetap belum bisa, kami terlalu berbeda atau aku selalu mengingatmu'
'lupakan aku...kamu hanya menyiksa diri kamu sendiri'
'dan kamu tidak tersiksa?'
'jujur...sedikit, maaf...aku ada istri dan anak'
'bagaimana kerja hari ini?'
'percaya kan kalau kita harus selalu mengawali hari dengan senyum dan optimis maka semua hal yang tadinya kita khawatirkan dan gelisahkan tidak terjadi, atau mungkin terjadi tapi kita bisa mengatasi dan menghadapinya'
'begitu ya...'
'kamu sendiri bagimana? toko ramai?'
'lumayan, tapi memang benar tentang mengawali hari dengan senyum, itu modal utama pedagang'
'hari ini aku mencoba tempat gym baru dekat kantor, lumayan lengkap dan masih sepi jadi enak'
'hhhmmm...lengan kamu pasti semakin kencang hehehe...'
'cobalah...jangan terlalu percaya diri berbadan ramping terus...hormon kita berubah lho dan itu mempengaruhi kondisi tubuh'
'terima kasih atas nasehatmu'
'masih gelisah?'
'aku membeli kursi makan satu'
'untuk apa?'
'karena rumahku tidak cukup untuk satu set meja makan maka aku membeli kursinya dulu, nanti ketika aku gelisah aku akan mengelilinginya sebanyak 15 kali seperti romo mangun'
'masih gelisah toch? kan dibilang untuk sholat'
'sholat mah kudu, gelisah..sudah tidak terlalu...aku tau kenapa aku gelisah'
'kenapa?'
'salah satunya karena kamu, salah duanya karena pekerjaanku'
'aku dan pekerjaanmu, kenapa dengan mereka?'
'kamu...the untouchable for me, dan pekerjaanku adalah hidupku saat ini. banyak dan besar tanggung jawabnya'
'setiap orang memiliki tanggung jawab masing-masing dan harus diselesaikan, bersyukurlah kamu. and aku ...you can touch me...through your heart as always...'
'hu uh!...aku ngantuk...besok ada meeting dengan supplier baru..dan sepertinya aku harus memecat salah satu stafku besok, doakan ya...'
'baiklah...aku juga ada meeting besok, draft modul itu harus sudah selesai besok siang dan aku malah sibuk dengan urusan lain di kantor hari ini'
'selamat tidur...sayang'
'bye...sayang...lainkali ceritakan tentang dia atau mereka ya..kamu berhutang itu kepadaku'
'sekarang giliran aku yang mau onani....karena kamu...'
'dasar homo gila....'
'hahahha.....kamu yang bikin saya gila...dan itu gunanya punya kursi makan'


(ternyata saya meneruskan cerpen saya kemarin setelah membaca beberapa cerpen romo mangun lagi)