Friday, April 25, 2008

pindahan

saya bukan orang yang senang (sering) melakukan perubahan pada rutinitas (boring banget gak sih? :D) dan keteraturan dan lebih sering mencari yang praktis-praktis serta simple-simple aja dalam hidup...gak neko-neko lah. hampir 2 tahun tinggal kembali di jakarta, maka ini kali ke-2 saya pindah tempat tinggal. kenapa saya pindah? karena saya ingin menciptakan rutinitas baru dalam hidup saya biar gak membosankan dan menambah keriput di muka saya cepat kliatan akibat kebosanan (halah! apa sih ini :D) dan saya ingin lebih manusiawi dengan berkumpul bersama teman-teman.

dan apa yang terjadi di minggu pertama penyesuaian dengan tempat baru yang letaknya justru menjauhi kantor saya (tempat paling dominan yang dituju dalam hidup saya tentunya)? yang terjadi adalah saya harus mandi lebih pagi (bukan bangun lebih pagi ya...ini mah masih sama aja ternyata) dibanding waktu dulu tinggal di tempat kos yang hanya "beberapa" langkah dari kantor saya. yang lainnya saya harus berangkat kantor lebih pagi tentunya dan naik angkot ato lebih tepatnya kopaja dan mikrolet.
ketika sahabat saya tau hal ini dia berteriak di telpon "la gimana tooo...tinggal di apartemen kok brangkat pulang malah naik kopaja dan mikrolet, awas lu kena copet!". saya jawab "kok gitu doanya? gak lah...lagian emang kl tinggal di apartemen kudu bertingkah sok kaya gitu? lah ya daripada ngehamburin duit naik taxi yang kalo pagi itu rebutan di kompleks saya mending jalan kaki dan naik angkot, cepet, murah dan hehehhe....iya sih...panas dan gerah dan keringatan...ini yang gue gak kuat kadang-kadang"

well...tapi intinya, ketika saya tidak punya mimpi jangka panjang paling nggak dalam jangka pendek saya mampu membuat perubahan-perubahan dalam hidup saya selalu, menikmati hidup (yang bener? naik angkot gitu...hehehe), selalu menambah pengalaman tentang banyak hal dan tetap manusiawi dalam banyak hal (bingung kan? kenapa dari tadi ngomongin soal manusiawi....maksudnya lebih berinteraksi dengan orang-orang yang jarang terjadi ketika saya jadi anak kos yang kemarin itu)

buat temen rumah saya: thanks girls for everything...hope we can manage to live together...kuat-kuat aja ma gue yang pemalas ini ya...:)

Thursday, April 17, 2008

tertipu

either menipu atau tertipu tapi yang pasti setelah menikah teman saya membuktikan bahwa pasangannya adalah munafik paling munafik yang pernah dia temui (asumsi saya dia akan mengatakan dengan keras kata2 itu). kenapa? dulu sebelum menikah begitu giatnya sang calon pasangan memaksa dia untuk bersembahyang, apapun akan diberikan untuk membuat temen saya itu mau bersembahyang. ternyata setelah menikah justru teman saya sama sekali tidak pernah melihat pasangannya ini bersembahyang atau mengajaknya bersembahyang lagi. dan teman saya? tambah rajin bersembahyang dan berdoa. syukurlah (syukur dari seseorang yang juga percaya Tuhan).

belakangan baru dia "sedikit" bertanya pada Tuhannya, apakah kebelumadaan seorang anak di dalam pernikahan mereka adalah karena untuk mengingatkan seseorang yang dia anggap pasangan jiwanya untuk bersembahyang saja dia tidak mampu apalagi mengajari jiwa-jiwa baru yang (katanya) dititipkan Tuhannya untuk tunduk dan patuh padaNYA? apakah jiwa-jiwa baru yang terbentuk dari senyawa tubuhnya dan senyawa pasangannya dan turunan dari jiwanya dan jiwa pasangannya akan terbentuk bila hanya jiwa dan turunan jiwa teman saya saja yang tunduk dan patuh pada Tuhannya.
bagi jiwa-jiwa yang percaya pada Tuhan, maka akan selalu muncul pertanyaan-pertanyaan dalam jiwanya, apakah Tuhan berkenan, apakah Tuhan merestui, apakah Tuhan tidak marah, apakah Tuhan mendengar, apakah Tuhan adil?
itulah manusia, konyol, rendah, lemah, dan terbatas. namun teman saya tetap dan akan tetap bersembahyang untuk pasangannya dan untuk jiwa-jiwa baru yang dia dambakan hadir dalam hatinya.

lalu teman saya yang lain bilang, Tuhan tidak pernah menipu kita, Tuhan tidak pernah ingkar dengan janji-janjinya dan Tuhan tidak pernah tidak mendengar satu katapun jiwa-jiwa di dunia ini...semuanya Dia kabulkan...semuanya! tak terkecuali. yang salah itu kita..kita manusia, kita yang bodoh dan lemah. bagaimana mungkin kita meminta A sedangkan jiwa, hati, dan kelakuan kita mencerminkan B, maka sehitam apa jidatmu karena lama bersujud, sederas apa air matamu karena memohon, sekram apapun lututmu karena lama bersujud atau bertelut tak kan pernah kau mendapatkan A karena sebenarnya apa yang kau minta adalah B....dan Tuhan tau itu, Tuhan tau apa yang ada di dalam hati kamu dan apa yang sebenarnya kamu inginkan.

Teman saya yang lain lagi menimpali, bahwa Tuhan juga tidak pernah tidak menjaga kita. Pilihan-pilihan dalam hidup kita adalah bentuk penjagaanNYA kepada kita. tidak akan pernah kita menghadapi pilihan hidup yang sulit bila itu tidak berarti bahwa Tuhan tidak menjaga kita, mengingatkan kita dan menemani kita selalu. dengan diberi pilihan yang biasanya antara baik-buruk, hitam putih, materi-harga diri, dan lainnya maka apakah bukan berarti bahwa Tuhan begitu menjaga kita? tidak pernah kita dihadapkan pada saat dimana keadaan selalu buruk, bila hal buruk itu yang kita hadapi maka itu adalah akibat dari pilihan kita sebelumnya. dan apakah Tuhan menipu kita dengan kamuflase? juga sama sekali tidak! tidak ada kamuflase dalam pilihan hidup, semua pertimbangan untuk memilih diantara dua pilihan adalah nyata dan didukung bukti-bukti serta analisa-analisa dan juga asumsi-asumsi kemungkinan dampaknya.

manusia memang bodoh! hanya melihat yang tampak nyata di depan matanya, yang lebih sering hanya kamuflase dan bukan yang sebenarnya. Bila kamu yakin Tuhan merestui apa yang kamu lakukan maka lakukanlah, itu adalah pilihanmu dan itu berarti adalah doa kamu yang didengar dan dikabulkan olehnya. bagaimana kalu pilihan itu merupakan dosa? ...dosa? bagaimana mungkin pilihan yang kamu yakin direstui Tuhan adalah sebuah dosa? konyol! berarti kamu tidak percaya Tuhan dan tidak percaya kata-kataNYA, tidak ada pilihan yang direstui Tuhan adalah dosa. yang berdosa itu adalah kita memilih yang tidak direstui Tuhan. aha..mencari pembenaran ya kamu? untuk dosa-dosa kamu? dasar manusia.

jadi, siapa yang menipu dan tertipu dalam hidup kita? jawabnya: hanya kita yang mampu menipu diri kita sendiri dengan mengatakan bahwa pasangan kita menipu, orang lain menipu atau Tuhan menipu, tidak, kitalah yang tolol karena kita memilih untuk menjalani hidup yang menipu diri sendiri. Kita mengucap A dalam doa kita tapi segala tingkah kita mencerminkan B...dan kita mengutuk ketika B lah jalan hidup kita. tolol! jadi siapa penipu itu?

DASAR PENIPU LU! a.ka.: sudah yakin kamu kalau kamu telah menjadi diri sendiri? di depan Tuhanmu, di depan dirimu dan di depan orang lain (terlebih di depan pasangan yang kamu anggap belahan jiwamu)? gampang melihatnya: apakah hidup yang kamu jalani adalah A atau B?...ffheww...ternyata hidup sesimple itu ya...A atau B...:-)

Tuesday, April 15, 2008

teacher - guru

this story is not about my parents who were teachers but about someone who keeps calling me 'teacher'. i told her not to call me that way but she said she loves calling me that because it reminds her of my image to her as a 'figure to be looked up to'...that i'm smart (smarter than her ..perhaps in some topics but not compare with others :p), i'm determined, i'm cool, i'm fun, and i'm pleasant.....wow...am i really that good?hhmmm....

this lady is younger than me and she's already married for about 6 years but she doesn't have any children yet. she's my neighbor in my home town and i don't remember when and how she started calling me that way. we haven't really talked that much or sat together and said about us but she admires me...that high.

we met last weekend, oh ya..she lives outside semarang since she got married, just because i told her that i would come home that weekend then she rushed back home too, just to meet me for about an hour. during that chit chat, she told me her 'secret' life which i didn't really say much and just listened because most of her story was about her relationship with her husband. i'm not married so i was really careful on giving comment and input (well..she asked some from me..so no matter how dumb i am about marriage and 'sex' life...i said something to her and she nodded it..hihii..). to be honest, she actually gave me valuable story and experiences, i told her that she is actually my teacher-guru and not the other way around.

and then, another meeting with best friends in my hometown during that weekend (it becomes our routine agenda whenever i come to hometown) also brought me to say that having meeting with friends, sharing our life experiences -bad or good, are always the way to be a 'teacher' to each other without feeling to be told what to do. don't be surprised when you are in the middle of this bunch of semarang ladies like us to hear us 'shouting' and 'screaming' to each other when we were commenting to each other's story. That's just how we speak, talk and act....no hurt feeling afterward. new comers from outside semarang could be shocked if they cannot stand with our tone and volume that is
laud and high. get used to it, especially if you know what i am...:D

friends are our teachers-guru.

Tuesday, April 08, 2008

the bubble

i watched it last night, and i can say that it was my second gay movie i've seen so far after broke back mountain in 2005 (how pity..:D). but this last one feel different from the other in term of theme. although, i still closed and then opened and then closed again my eyes sometimes whenever they made love...which is 'wow' (in my 'eyes'...damn! he was crying while doing it.aarrgghhh.... great performance..:p that's what i call 'make love'. i don't need to describe it here, huh? :p..watch for yourself), i do love the idea of the movie.

aside from the sex 'performance', the movie was about the relationship of young Israelis and a Palestinian, how love actually do not see races, religion, tradition, war, long term generation hatred, how actually these young generations want some peace in those areas, and how the bond of friendship also strong and do not see differences. although at the end...still history, family bond, and long term generation hatred took away all the good thing about their love.

frankly, i've seen these young people in different way rather than war and war...or never ending war in those areas. for me, no matter how fiction a movie is, it can still bring 'voices' to the world and to create opinion and to open our eyes...wider and that the world is not only from home to office, office to cafe or office to home...but the world is wide and high. let's go..see the world ...more and more to make us wiser to accept differences (as a way to be wiser).

but one thing for sure: love can be beautiful or destructive....it's just which one you choose to live with. i choose to live with the meaning of love is always beautiful no matter how destructive it is. ...:-)

Monday, April 07, 2008

phenomenon

it happens all around the world (i guess). whatever it is; action, movies, fashion, music, or any other trend, all easily become phenomenon that happens to everybody and sometimes the history repeats itself is also part of phenomenon.

at this moment, i'd like to tell you about phenomenon in my lovely country - Indonesia.
the most recent phenomenon is a movie called 'Ayat-Ayat Cinta' (Surah of Love). it's a drama movie that based on the islam belief. it tells about human being relationship, from man to man, man to wife, friendship, and countryship. it also tells about human being relationship with God (Allah). i am not trying to talk about the movie but i'm talking about the phenomenon behind this movie which is the book that the movie based on it. the book has the same title as the movie and written by indonesia writer (habibull....damn, i don't remember his name :D) who lives in my home town -semarang.

i went to a bookstore last Saturday and i saw people gather to the stall where this book is displayed and they discussed it and of course bought it, including buying the sequel of this book which will be filmed soon. and that was my first crowded bookstore visit i've ever experienced, well..not only around this stall but around the bookstore. i like to see it..to see 'my people' going to bookstore, buying book...and (of course) reading book more often. no matter what phenomenon happens behind this crowded bookstore but i see people (kids, youth and elderly) in this bookstore (and probably in the other bookstores) and it's ..great. people read!

another phenomenon about book is a book of "laskar Pelangi" that written by brand new writer in my country - Andrea Hirata. the book tells about his childhood and school experiences in the remote area in one of the islands far away from our capital city...in Belitung. their struggling to conquer poverty and education system, and their struggling to fight poverty to get better life and...most of the characters finally succeed, especially the writer. The phenomena is also about people going to bookstore and buying this book including its sequels.

so, why did i visit this bookstore while i still have many unreading books? well, my father wants to read laskar pelangi (that's what my sister told me). it was my second time i bought those andrea hirata books, the first time i bought them then i read them and gave them to my best buddy as present (hehehe...after i read all of them?..what a present huh?:p). and yes, this time i bought them also not for me but for my beloved daddy (have i ever told you that sometimes i call my father "daddy"...so intimate huh? :D). in his age, i keep reminding him to read and read and...never stop reading ...reading anything to fresh his (their-including my mom's) memory, make their brain healthier and kill their retirement time....:p. i don't care if he just follows the phenomenon as long as he read then...that's much ..much better for him (and her) than doing nothing. we have 'a dream' to establish our own libabry...someday or a second hand bookstore that sell really..really cheap books for those who cannot afford to buy the new one or for those who just want to spend their time reading anything in their retirement time at our store...(God...make it comes true, please).

what makes my father interested in these books? i haven't gotten the answer while i am writing this, but i can guess, that's because he was a teacher and he understands the hard time being a teacher for a poor people, for a limited facility school and for dedication.

i always tell my parents (my mother was also a teacher) that i'm proud of them and proud to be their child too...and to be raised with their love all around my body and soul...:-)

dad and mom..these books are for you. enjoy them!