romo mangun
'belum'
'ternyata romo mangun kalo lagi gelisah dia akan berjalan mengelilingi meja makan bisa lebih dari 15 kali. kamu kalo gelisah ngapain?'
'hhhmmmm.....' (kedengarannya berpikir dan mengingat-ingat)
'aku ...hhhmmm...tidur atau baca'
'aku harus melakukan sesuatu...to keep me busy ato nonton DVD banyak-banyak...well yang ini gak terlalu membantu sih'
'tulisannya lugas tapi tajam ya, bagus, aku suka'
'aku pernah baca novelnya..lupa judulnya...gak nyangka kl seorang romo bisa menarasikan seperti begitu'
'iya, baru 1 cerpen kubaca...aku tau maksud kamu'
'kenapa gelisah?'
'....'(tersenyum saja)
'well....'
'masih gelisah lama. membosankan. menjemukan dan memuakkan. bahkan horoscope friendsterku hari ini bilang kalo aku harusnya move forward....and i'll be happy'
'gelisah kita yang bikin, kita yang ciptakan dan kita juga yang bisa menghilangkannya'
'aku tau. sepupuku bilang, aku harusnya tidak terlalu berpikir terlalu keras untuk segala sesuatu....emang mukaku serius terus ya?'
'hahahha....'
'sedang ngapain selain ngobrol ma aku sekarang?'(jelas ngobrolnya lewat telp, kan?)
'onani!'(ngakak abis!)
'istri kamu kemana?'
'gelisah kamu sudah parah sepertinya, mungkin kamu harus ikut seminar-seminar pencerahan itu...training2 ESQ itu atau ke padepokannya aa gym'
'kamu blum jawab pertanyaanku'
'jelas apa yang dilakukan romo mangun ketika gelisah kan, ngelilingi meja 15 kali'
'iya, jelas berbeda dengan apa yg kamu lakukan dan yang sedang kamu lakukan'
'hehhee...sampai kapan mo gelisah terus? make up your mind!'
'sampai saya tidak merasa gelisah'
'gelisah bukan sesuatu yang perlu tapi yang kamu buat. dierase, didelete, dieliminir, disalurkan...seperti yg gue lakuin sekarang, dianulir...apalah ..pokoknya dihilangkan. is there anything i can help?'
'talk to me like this. it helps...thanks'
'anytime...anywhere'
'kamu pernah marah?'
'jelas pernah, kenapa?'
'pernah sakit hati?'
'tentu pernah, kenapa lagi?'
'saya marah ketika saya ingin bergabung dengan sebuah kegiatan dan dianggap tidak qualified krn saya tidak menutup kepala saya dengan kain. saya pernah sakit hati ketika saya bercerita kepada teman saya tentang kehidupan saya dan dia menganggap cerita saya tidak ada apa2nya dibanding penderitaan dia. kalo kamu?'
'saya marah ketika....kamu marah. saya sakit hati ketika...kamu sakit hati'
'come on...you're just a friend of mine. kita tidak akan pernah bersumpah untuk sehidup semati. gak perlulah sedramatis itu'
'hanya untuk membuatmu tenang dan nyaman. apa yang kamu pikirkan saat ini?'
'kamu'
'kenapa denganku?'
'kamu di sana, memegang hpmu, onani, ngobrol denganku, ngaco isinya, berusaha fokus dengan pembicaraan kita, mulai ngantuk tapi masih tetap berusaha baik samaku, kenapa?'
'kamu baik'
'kurang baik apa saya?'
'terlalu baik mungkin'
'[sigh]'
'sholat yuk...yang khusuk biar gelisah kita hilang'
'mandilah dulu, baru kau sholat...'
'tentu itu...'
'nanti aku critain lagi ttg isi cerpen romo mangun ya...sayang aku tidak punya meja makan untuk dikelilingi ketika ku gelisah'
'kamu punya aku, punya sajadahmu untuk tempat bersujud dan kamu selalu punya DIA'
'puasa kali ini lebih baik dari yang kemarin kah?'
'sepertinya lebih baik kali ini, kamu?'
'tahun lalu, tapi kalo kamu tanya efek setelahnya, lebih baik yang sekarang, dengan gelisah yang beda maka efek setelahnya juga beda. knp yang skrg lebih baik?'
'banyak tanggung jawab yang harus dilakukan sehingga dibuat untuk menjadi lebih baik dan harus lebih baik, harus menjadi contoh untuk anakku yang mulai belajar puasa'
'okay deh, bye hon...'
'dag....sayang..'
'kita gila...'
'kita hidup...hanya itu'
klik..dan hppun diletakkan...lalu mandi?sholat?baca?atau apa? yang pasti keduanya masih duduk di tempat masing-masing dan bertanya, seberapa gelisah sebenarnya mereka? ternyata tidak pernah dan tidak ada.....mereka hanya menemukan kata-kata 'gelisah' untuk percakapan mereka.
(jelas saya tidak bisa menyaingi romo mangun dalam menulis cerpen)