khusyuk vs cinta
bukan karena sekarang masih ramadhan, juga bukan karena menjelang idul fitri maka membicarakan sebuah kekhusyukan rasanya pas....namun khusyuk itu seharusnya ada sejak jaman dahulu kala ketika otak dan jiwa ragaku mulai bisa memahami kehidupan.
dari sebuah buku, diriku disadarkan akan cara mendapatkan kekhusyukan. dikatakannya bahwa khusyuk itu tidak diciptakan tapi diterima seperti halnya ketika ketiban asmara dan jatuh cinta, maka tidak ada satu cinta pun yang dirasa yang muncul karena diciptakan.
jadi bila belum pernah merasa benar2 ketiban asmara atau jatuh cinta apakah akan susah merasakan sebuah kekhusyukan? pertanyaan itu yang semula muncul kepadaku untuk dapat merasakan kepasrahan akan menerima sebuah kekhusyukan. kebetulan aku sudah pernah merasakan bagaimana gilanya sebuah jatuh cinta, jadi aku bisa memahami apa itu "menerima" tapi tidak menciptakan. namun apakah cukup dengan itu untuk mencapai khusyuk? bagaimana kalau cinta itu justru dirasakan kadang menyakitkan? nah pertanyaan ini yang melampirinya kemudian....akhirnya diri mencoba mengingat cinta yang diterima yang lebih besar dari jatuh cinta manusiawi itu.....jatuh cinta yang susah...jatuh cinta yang kadang2 dilampiri dengan nafsu (nafsu apa saja yg manusia bisa rasakan), maka cinta itu kembali aku rasakan ....bahwa selama ini aku telah jatuh cinta dan menerima cinta yang tanpa syarat, yang tak bertepuk sebelah tangan, yang selalu mendengar dan ada buatku, cinta yang selalu mampu memberi apaaaaa saja permintaanku dan nafsu2ku, cinta yang mana kadang2 aku lupa bahwa aku mendapat cinta itu, yah....harusnya bisa ditebak, cinta Ilahi....cinta sejati seumur hidup (sepanjang umur hidupku sekarang dan sampai sisa umurku nantinya).....cinta yang tak lekang oleh waktu, yang telah aku terima itu kemudian aku resapi, aku rasakan, aku terima apa adanya, dan dari cinta itu pula aku mencoba menerima sebuah kekhusyukan dan kepasrahan diri.....hasilnya?
maaf beribu maaf....hasilnya hanya aku dan pemilik cinta sejati itu yang tau...yang pasti....ketika aku (kembali) "pull myself together" itu semua...karena cinta, karena kekhusyukan dan kepasrahan......dan semakin mencoba menerima semakin kurang dan kurang dan malah melihat cinta seperti apa yang aku balikkan kepada pemilik cinta sejati itu yang sama sekali tidak akan perduli bila cintanya sama sekali tidak berbalas....akhirnya mencoba pula untuk lebih membalasnya ....sekali lagi apa hasilnya?.....hanya aku dan pemilik cinta sejati yang tau tapi yang pasti....aku terus terang disini...pembalasanku amat sangat....jauh...jauh sekali dari sebuah kualitas pengorbanan cinta sejati, ketulusan cinta sejati, namun sebuah kepercayaan untuk merasakan selalu keindahannya.
jadi menurutku khusyuk vs cinta hanya akan diterima bagi orang-orang yang mengerti apa itu arti cinta dan mencintai.
aku mencintai kamu, dia dan mereka demi kamu, dia dan mereka yang mencintaiku dan hanya untuk membalas cinta sejati milikNya.